95. Surat At Tin

Published: Jan. 14, 2021, 11 a.m.

Surah terdiri dari 8 Ayat termasuk Surat Makkiyah yang diturunkan sebelum Rasulullah hijrah. 

Allah bersumpah demi buah tin, buat zaitun, bukit tursina dan kota mekkah. Menurut ahli tafsir buah tin, buah zaitun dan bukit tursina terdapat di negeri Syam (sekarang dibagi 4 negara Palistine, Syria, Libanon, dan Yordania) merupakan tempat turunnya para Nabi dan Rasul dari keturunan Nabi Ishak. Kemudian dilanjutkan bersumpah demi kota mekah. Menurut ahli tafsir ini menegaskan bahwa ajaran yang dibawa Rasulullah sama dengan ajaran nabi terdahulu yang masih murni. Yaitu ber tauhid kepada Allah tanpa menyekutukan dengan segala apapun.

Sumpah ini ingin menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan kondisi terindah. Yang menggugurkan teori-teori yang menyatakan bahwa manusia merupakan hasil evolusi. Karena Allah sendiri yang berfirman bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang paling indah sehingga tidak mungkin hasil dari evolusi.

Kesempurnaan manusia ini jika tidak dimanfaatkan manusia kan Kembali ke tempat yang paling rendah. Ada dua pendapat mengenai tempat terendah ini. Pertama yaitu manusia menjadi pikun, lemah dan tua. Kedua (menurut ibnu katsir) berarti neraka jahanam serendah-rendah tempat kembali.

Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dimana pahala nya tidak terputus. Ada dua pendapat bergantung kepada ayat sebelumnya. Untuk pendapat pertama Ketika orang beriman dan beramal sholeh pada saat tua, lemah ataupun pikun dan tidak mampu melakukan ibadah seperti pada saat muda dan sehat tetapi pahala nya tidak terputus dan tetap mengalir seperti beribadah  pada saat muda dan sehat . Sedangkan pendapat kedua yang menafsirkan bahwa tempat terendah adalah neraka jahanam maka ayat ini ditafsirkan bahwa orang beriman dan beramal sholeh akan mendapatkan pahala yang tidak terbatas dan tidak terputus.

Apa yang membuat manusia mendustakan hari kebangkitan setelah penjelasan ini semua. Dan pendapat yang lain apakah yang membuat manusia mendustakan Rasulullah setelah penjelasan ini semua.

Bukankah Allah yang paling Hakim. Ada dua tafsir mengeni Hakim yaitu Hukum dan Hikmah. Hukum artinya hari kiamat/hari kebangkitan pasti terjadi karena sudah dijelaskan oleh Allah. Sedangkan Hikmah artinya Allah sebagai Dzat yang paling bijak pasti akan mengadili semua kejadian yang di dunia pada saat hari berbangkit. Tidak mungkin manusia dibiarkan berbuat semena-mena tanpa pembalasan yang adil.

Terakhir dalam sebuah hadis disebutkan, "Barang siapa membaca surah AtTiin hingga akhir surah, maka hendaknya sesudah itu ia menjawab, 'Balaa Wa Anaa 'Alaa Dzaalika Minasy Syaahidiina' (tentu saja kami termasuk orang-orang yang menyaksikan akan hal tersebut)."