TUMBA ANAK PULAU - Puisi karya Erna Winarsih Wiyono - 11 Maret 2019

Published: July 21, 2020, 5:15 p.m.

TUMBA ANAK PULAU 1/ Menyusuri waktu tanpa ambisi, Tumba terbangun dalam nyanyian perdu di sepertiga malam Tetes tetes embun pada daun daunan yang mengucap syukur atas sentuhan mentari dari balik anak anak gunung Memori silam akan hutan hutan yang hijau, dimana mata air bersanding puja puji Syang Hyang Buana 2/ Kala gading gading kalian rampas Menukar rintih dalam keranjang nyeri Dia kawanku Arumba yang kalian renggut dariku Kesedihan yang tak dihiraukan oleh petinggi petinggi yang ingin menghempas nyawa hijau pulau untuk keuntungan semata Resort yang menempatkan gading Arumba pada dinding yang membisu 3/ Jika saja uang tak diciptakan pada nafsu nafsu tanpa nurani Arumba masih gagah Bersamanya aku menapaki sunyi Manusia?akankah tetap manusia yang berbudi kala diuji dengan harta dan fasilitas Tumba bertanya seraya menatap rembulan bersemu merah 4/ Lirih menggema dari suara ibu; Murni itu milik mereka yang tetap bertahan dengan pondasi prinsipnya Sayang hanya segelintir yang bisa mencapai garis finish Jakarta, 11 Maret 2019 Erna Winarsih Wiyono Kontak Aktif : FB : Erna Winarsih Wiyono (Na) IG : @na_wiyono YouTube : Teddy & Na Diary (Like,Komen,Share,Subscribe) Foto : Dari berbagai sumber Musik : https://youtu.be/ePmw-V95ejA YouTube : A Star Man Production House (Like, Komen, Share, Subscribe) Musik karya @babyborneo ft Vuu Cungkriink (@Cungkriink)-Borneo Happiness Alat musik : Sape Puisi : Erna Winarsih Wiyono Pembaca Puisi : Erna Winarsih Wiyono