TAKUT, CINTA DAN PENGHUNI JIWA

Published: Sept. 12, 2020, 9:10 p.m.

b'

\\u201cY\\u0101 laitan\\u012b kuntu tabinatan

\\n

wa lam akun syi\\u02bcan madzk\\u016bra

\\n

Y\\u0101 laitan\\u012b lam talidn\\u012b umm\\u012b\\u201d

\\n

-Umar bin Kha\\u1e6d\\u1e6d\\u0101b-

\\n

Umar al-Far\\u016bq si gagah perkasa dengan badan setegap itu

\\n

Sang pemilik wajah yang tak beraut takut itu

\\n

sebab ayat indz\\u0101r yang ia dengar saat qur\\u2019an dibacakan

\\n

Terjatuh dari kuda tungganganya, pingsan!

\\n

Saat kesadaranya kembali, ia memungut rumput kering disampingnya

\\n

Lalu bergetar kata-katanya keluar menampakan hatinya

\\n

\\u201cDuhai, Seandainya aku hanyalah jerami

\\n

Yang tak dihitung dan diingat

\\n

Duhai, seandainya aku tak dilahirkan ibu\\u201d

\\n

Takut\\u2026

\\n

Itu yang menempati ruang bawah hatinya

\\n

Cinta\\u2026

\\n

Itu yang memenuhi ruang atas jiwanya

\\n

Takut\\u2026

\\n

Itu yang mendorong sikap mundur menjauh dari yang ditakutinya

\\n

Cinta\\u2026

\\n

Itu yang melejitkan tindakan menghambur mendekat kepada apa yang dicintainya

'