ITIZAL DAN PESAN KE ENAM BELAS AL-KAHFI

Published: Sept. 13, 2020, 11:14 a.m.

b"

Konsekuensi dari ketauhidan adalah menghindari dari hal-hal yang membatalkanya. menghindar adalah i'tizal sebagaimana yang tertera pada ayat enam belas al-Kahfi. I\\u02bbtiz\\u0101l itu adalah tajanub al-shay\\u02bc saw\\u0101\\u02bcun ak\\u0101na h\\u0101dh\\u0101 al-tazanub min al-badan am al-qalb. Ada yang tidak berubah pada sejarah dunia, yakni hati yang ada di dada manusia. Meskipun jarak antara pemilik hati satu dan yang lainya telah terpisah oleh zaman ribuan tahun lamanya, namun cara kerja dan pengelolaan kesannya tidak jauh berbeda, sehingga peristiwa yang disebabkan relasi manusia dengan objek luarnya, akan berputar-putar di tempat yang sama. Hati adalah tempat istirahnya pengetahuan dan kesadaran. Pengetahuan dan kesadaran adalah basis lahirnya peradaban. Pengetahuan dan kesadaran terkumpul sebab kerja dua pasukan-nya. Junud al-kh\\u0101rijiyah dan junud al-D\\u0101khiliyah. Yang luar selain perasa dan peraba ada mata dan telinga. Yang dalam tersusun dalam daya-daya yang beragam, mulai \\u1e25\\u0101fi\\u1e93ah, dh\\u0101kirah, khay\\u0101liyah, mutakhiyalah dan seterusnya. Pasukan luar menginformasikan gambaran sesuai object tangkapanya. Pasukan dalam mengelola lalu mengekspresikan dalam bentuk sebuah karya. Karya baru ditangkap generasi selanjutnya lalu muncul kembali sesuatu yang baru. Begitu terus bersambung-sambung dari generasi ke generasi sepanjang usia dunia. Yang di luar berubah namun yang di dalam polanya tetap sama. Jadi\\u2026 Apa yang dibicarakan hati dari dulu hingga kini, adalah melulu soal apa yang dipegang dan diyakininya, sebagai basis cara memandang wujud dan kenyataan, realitas dan kebenaran terkait dengan object kesadaranya. Seorang muslim memiliki basis pengetahuanya sendiri, keyakinan dan hal-hal apa yang harus dipegang dalam hidupnya, yang karenanya ia dibedakan dari jenis keyakinan manusia yang lainya. Diantara nilai yang penting bagi seorang muslim adalah keyakinannya kepada Tuhan. Yang harus ia bela sekuat kuatnya bahkan seandainya harus melawan masyarakatnya sekalipun. Sebab ia menjadi jati dirinya, dan kehilangan keyakinan atasnya adalah kehilangan dirinya. Intinya, Diskusi diatas adalah semesta yang melingkari ayat enam belas al-kahfi, saat ia memasuki hati dan pikiran saya, dan semua yang saya tulis diatas adalah apa yang saya tangkap dari makna yang dibawa oleh kata I\\u2019tiz\\u0101l yang ada di dalam ayat tersebut. Untuk menghindari kerumitan, saya sederhanakan bahasa diatas dalam pesan yang saya tuangkan dalam pembacaan berikut\\u2026 semoga bisa sampai pesanya.

"