Gue Reaktif Korona, Terus Kenapa?

Published: Jan. 12, 2021, 4:21 a.m.

b'

Tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah, banyak yang berubah dan kita semua turut merasakannya. Hal tersebut terjadi karena adanya pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Banyak hal yang akhirnya terhenti, rencana-rencana gagal direalisasi, dan kita semua mau tidak mau beradaptasi dengan kondisi. Di Indonesia, Per tanggal 8 Januari 2021 jumlah kasus baru COVID-19 mencapai lebih dari 10.000. Angka yang tinggi bagi laporan data harian dibandingkan negara lain. Mematuhi protokol dengan mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak sangat penting dilakukan untuk memutus rantai penyebarannya. Tetapi, hal lain yang juga penting adalah memiliki kesadaran diri dan bersikap peduli atas kondisi diri sendiri juga keselamatan orang lain agar penyebaran COVID-19 dapat mereda. Sayangnya, di tengah kesulitan yang melanda kita semua saat ini, masih banyak orang-orang yang kurang peduli dan justru menimbulkan stereotip dan prasangka-prasangka buruk kepada mereka yang positif maupun reaktif COVID-19. Menjadi buah bibir, dibatasi gerak, sampai pengucilan kerap masih dilakukan masyarakat kepada mereka yang pernah terkena COVID-19. Padahal, COVID-19 menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Sehingga hal utama yang dibutuhkan orang yang sedang terkena virus COVID-19 adalah dukungan moral dan rohani yang dapat berpengaruh pada pemulihan kondisi fisik mereka. Tidak jarang, beberapa orang berakhir menutup rapat kondisinya karena ketakutan pada stereotip dan prasangka tentang COVID-19 yang ada di tengah kita. 

\\n

Edisi khusus kali ini hadir dengan narasumber spesial yang akan menceritakan pengalamannya yang tak terlupakan di tahun 2020, saat dia dan keluarganya terjangkit COVID-19. Bagaimana semua bermula, apa saja yang dialaminya, dan bagaimana cara dia dan keluarga bisa bertahan melewatinya akan dibahas dalam podcast kali ini. Semoga, dengan mengetahui lebih dalam pengalamannya, kita bisa memetik pelajaran dari sana dan mau untuk bersikap lebih peduli kepada sesama. 

\\n

Selalu sehat-sehat, dan juga bahagia! Selamat Mendengarkan.

\\n


\\n

Sumber:

\\n

foto sampul dari koleksi pribadi narasumber, latar suara dari anchor.fm

'