b'
Coba ingat, ketika kau berduka tangan siapa yang menghapus sedihmu? Lulocon siapa yang menggelitik perutmu hingga tawamu pecah!
\\nKetika kau terluka, kepada siapa tangismu pecah hingga berubah tenang?
\\nKetika kau gusar, telinga siapa yang dengan sabar mendengar semua gaduhmu.
\\nKetika kau butuh, rela yang mana membiarkan dirinya menjadi tempat hanya untuk sekadar jadi tempat pelarianmu?
\\nKetika semua acuh, ikhlas siapa yang menyambutmu penuh hangat tanpa mengungkit kecewanya sebabmu?
\\nDan ketika kau senang, adakah ia pernah hadir? Adakah ia pernah teringat olehmu? Terlintas dibenakmu?
\\nKetika ia berduka, adakah kau untuknya? Ketika ia terluka, adakah hiraumu untuknya? Ketika ia membutuhkanmu, adakah hadirmu pernah menenangkannya?
\\nTidak!
\\nLalu, ikhlas mana yang sedang kau tuju? Di hati macam apa cintamu kau sandarkan? Atau kau justru menunggu sesal, dan menyalahkan keadaan yang tidak tepat? Atau pada trauma yang kau bangun dengan berbentengkan ego!
\\nSemoga damai selalu hatimu, sebab yang acuh mungkin akan selalu kau nanti. Sedang yang hancur mungkin sudah bertumbuh.
\\nPengisi Suara: Tuan
\\nPenulis: Tuan
\\n\\n--- \\n\\nSend in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/potret1/message'